Tuesday, October 9, 2012

"Journey of Life" - "Perjalanan Hidup" : Article written by Tri Joko, Yogyakarta, Indonesia

   Photos & text by Tri Joko


Journey of Life - Perjalanan Hidup






















Belajar Fotografi dan Perjalanan Hidup








As you know, I live in a country that is the biggest in Indonesia; the country located in Southeast Asia ..

Indonesia is a beautiful country, rich in natural resources and a large population, including .... As a developing country, Indonesia is still prevalent in social inequality, the gap between rich and poor are too far away.

Differences are mostly in educational, cultural, and ethnic or religious matters and we try to  encounter them with much tranquility, comfort and security in general.

In Indonesia, more precisely in Jogjakarta where I lived and I grew up, a town with a wealth of nature and culture are still a place of highly respected people. A province headed by a governor and also a King ...



I had the chance to enjoy a happy family life, born and raised in downtown Yogyakarta by a father who worked in a department and a mother who carries on business in the field of food, .. my little brother and four more people.

Little Trijoko was very lucky to grow and develop with enough education .... not all people in my country are as lucky as this child.

Nowadays, I have a wife and two children, a boy and a girl with a sweet tooth, my daily companions. I live and work in the area Kasongan.A pottery Industrial Region mostly. Usually people just take a routine look around the journey of life of rural communities and the lives of artisans and farmers,  I am interested to collect some informations about the life's journey of the artisans and farmers; we do not see the photographs  as an object of mourning but we can learn from the spirit of their  life and the struggle of their work . A learning bias applied in our lives.

"Kasongan":
a village not far from downtown Yogyakarta.A local pottery handicraft center, also known as a Tourist center. People here have a  largely hereditary professions as  craftsmen ... but the most important perhaps isthat  their employer is "soarang", a  great craft that can accommodate a lot of manpower. This way their life's journey in "mengkisahkan"  are their traditional communities and they live with simplicity.

1. Daily atmosphere
   Currently Kasongan clay in the area have very little, so to get the materials, the craftsmen to get it by buying it in other areas.



Seperti yang sudah anda ketahui, saya tinggal di sebuah Negara kepualauan terbesar yaitu Indonesia, Negara yang terletak di Asia Tenggara..
Indonesia adalah Negara yang indah, kaya akan kekayaan alam dan populasi penduduk termasuk besar…. Sebagai Negara berkembang, di Indonesia masih banyak dijumpai kesenjangan sosial, jarak antara orang kaya dan orang miskin terlalu jauh.
Beruntung dalam Perbedaan pendidikan, budaya, dan suku maupun agama masih banyak di jumpai ketentraman,kenyamanan dan keamanan pada umumnya.

Di Indonesia, lebih tepatnya di Jogjakarta saya hidup dan dibesarkan,  sebuah kota dengan kekayaan alam serta Kebudayaan yang masih sangat dihormati masyarakatnya. Sebuah Propinsi yang dipimpin seorang Gubernur dan Juga seorang Raja…


Beruntung saya Hidup dari keluarga yang berbahagia, lahir dan dibesarkan di pusat kota Jogjakarta oleh seorang ayah yang bekerja di sebuah department dan seorang ibu yang menjalankan usaha di bidang makanan..saya kecil dengan 4 orang saudara lainnya.
Sangat beruntung seorang Trijoko kecil tumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang cukup….tidak semua anak kecil seberuntung saya.

Saat ini Seorang istri dengan dua orang anak , laki-laki dan perempuan yang manis-manis, menemani keseharian saya. Hidup dan tinggal di daerah Kasongan. Daerah Industri Gerabah. Karena rutinitas melihat seputar perjalanan hidup masyarakat pedesaan dan kehidupan pengrajin serta petani saya tertarik untuk mencoba mengumpulkan beberapa perjalanan hidup para pengrajin dan petani, kita tidak melihat foto-foto bukan sebagai obyek untuk di ratapi tetapi kita bisa belajar dari semangat hidup dan perjuangan dalam melakukan pekerjaannya. Sebuah pembelajaran yang bias diterapkan dalam kehidup kita.


“KASONGAN”
sebuah desa yang tidak jauh dari pusat kota Jogjakarta. daerah pusat kerajinan Gerabah, yang juga sebagai tempat Pariwisata. Masyarakatnya sebagian besar turun temurun berprofesi sebagai pengrajin…tetapi tidak sedikit yang menjadi soarang pengusaha kerajinan yang besar yang bisa menampung banyak tenaga kerja. dalam perjalanan ini saya mengkisahkan perjalanan hidup masyarakat yang lebih tradisional dan hidup dengan kesederhanaannya.

1. Suasana Keseharian

          Saat ini tanah liat di daerah Kasongan sudah sangat sedikit, jadi untuk mendapatkan bahan, para    pengrajin untuk mendapatkannya dengan cara membeli dai daerah lain.





    In this photo looks a craftsman who's carrying clay on his bike - Dalam foto ini terlihat seorang pengrajin sedang mengangkut tanah liat dengan sepedanya.






    The Family of the Craftsmen run a simple life with joy;  educational factors remain a major goal in every family. atmosphere of the morning when the kids go to school .

    Keluarga Pengrajin hidup sederhana dan keceriaan, faktor pendidikan tetap menjadi tujuan utama dalam keluarga sederhana tersebut. suasana pagi disaat anak-anak berangkat sekolah menjadikan suasana dan keadaan yang sangat menentramkan hati.







    2. Making Pottery

    In this photo appears a grandmother. Although she is very old she is still doing this work every day to make pottery, a diligent and painstaking work she has to finish. In a day she can make 10 pieces of pottery ready to  be placed in the oven.


    2 . Pembuatan Gerabah

    Dalam foto ini terlihat seorang Nenek. Walaupun sudah berusia lanjut tetapi setiap hari masih mengerjakan pekerjaan membuat gerabah, dengan tekun dan telaten dia menyelesaikan pekerjaannya. Dalam sehari bisa dibuat 10 buah gerabah siap untuk dibakar.





    In a few generations the family hereditary artisans pass on his skills to his children and grandchildren .....

    Dalam Beberapa generasi dengan turun temurun keluarga pengrajin mewariskan keahliannya kepada anak dan cucunya.....





     


      3. various kinds of handicrafts


       various kinds of batik men and women perform work as craftsmen.



    1. aneka macam kerajinan

        baik laki-laki maupun perempuan melakukan aktifitasnya sebagai pengrajin.




    Various kinds of crafts both traditional sort of kendil, are made from a Jogjakarta's  special food, the young jackfruit -  more accurately called "Gori" , used for "anglo", or "wuwung" (an ornament for the roof) and for other, more modern crafts, that  can be jars, vases, flower pots, statues and ornaments, etc.

    Aneka macam kerajinan baik yang tradisional semacam kendil (tempat untuk memuat Gudeg) makanan khas Jogjakarta dari bahan buah nangka yang masih muda lebih tepatnya disebut "GORI", anglo, wuwung (hiasan untuk atap rumah) dan lain-lain, yang lebih modern bisa berupa Guci, vas bunga, pot bunga, maupun patung-patung hiasan, dan lain sebagainya


    4. Burning pottery

    The process of firing pottery of modern & traditional ...

    Burning traditional pottery uses straw and wood. Modern pottery can use oven.


      

    4. Pembakaran gerabah

    Proses pembakaran gerabah dilakukan baik tradidional maupun modern…

    Pembakaran tradisoinal mempergunakan kayu dan juga jerami. labih modern bisa mempergunakan Oven.





    This picture talks about the traditional pottery firing process by using straw.The burning usually is done within 3 hours and is made by all the family in the neighboring Bantu ..  a living tradition which is kept alive by people who help each other in performing their daily work's activities among the villagers without any reward. The fact in the big city is no longer exists, because all are valued in money there.

    Foto ini menceritakan proses pembakaran gerabah secara tradisional dengan mempergunakan jerami.Dalam melakukan pembakaran biasanya  dilakukan dalam waktu 3 jam dan di lakukan oleh semua keluarga di Bantu tetangga.. yang berlaku bergiliran istilahnya Gotongroyong dan "sambatan" sebuah tradisi yang hidup saling tolong menolong dalam melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari antar warga desa tanpa imbalan. yang mungkin di kota besar tidak berlaku lagi, karena semua dinilai dengan uang. 






    Beside from being a craftsman,, the daily activities in Kasongan are mostly these of a farmer. The work is  hereditary also; here a farmer does not have large farms. The average land is approximately 1000m2 .... Agricultural products from such a piece of land are considered sufficient to support his family.

    Selain sebagai seorang pengrajin,, masyarakat Kasongan keseharian aktifitasnya sebagi petani. Pekerjaan turun temurun dari nenek moyang, di sini seorang petani tidak mempunyai lahan pertanian yang luas, kebanyakan lahan kurang lebih sekitar  1000m2…. Hasil pertanian yang sudah dirasa cukup untuk menghidupi keluarganya.




    The rest of the straw of the Community's Harvest at Kasongan are very useful .... as fuel for firing pottery ....the timber used for ceramic firing process is of more greater quality than from other types of  modern ceramics

    Jerami sisa hasil Panen bagi Masyarakat KASONGAN sangat berguna sekali.... sebagai bahan bakar untuk pembakaran gerabah.... kayu dipergunakan untuk proses pembakaran keramik yang kualitas nya lebih bagus dan jenis-jenis keramik modern lainnya



    The rests of the straw of the Community's Harvest at Kasongan are very useful .... as fuel for firing pottery ....the timber used for ceramic firing process is of more greater quality than from other types of  modern ceramics.
    Straw's loads are still  transported by using bicycles. not many people use modern vehicles, because the road's situation doesn't permit to modern vehicles to pass through

    Jerami hasil panen saat ini masih banyak dijumpai pengangkutannya dengan mempergunakan sepeda. belum banyak yang mempergunakan kendaraan modern, karena situasi jalan dipersawahan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan modern.


    not infrequently, you can see older women with heavy loads on their back ....this. photo above illustrates the strength of two elderly women who return home and the way of transporting their crops carrying them on their backs

    tidak jarang hasil panen proses pengangkuatannya oleh wanita-wanita tua dengan di panggul di atas punggungnya.....foto diatas menggambarkan keperkasaan dua orang wanita tua yang pulang mengangkut hasil panennya dengan cara dipanggul di punggungnya




    in this photo I tried to use properly the backlight and make the shooting shooting from a low viewpoint, trying to make the atmosphere more impressive, although not in a way it would have looked mighty. Radiating light and low angle may be more powerful.


    dalam foto ini saya mencoba ngambil dengan cara backlight serta sudut pandang rendah, untuk membuat suasana lebih terkesan perkasa dengan pekerjaannya walaupun tidak dengan cara ini sudah akan kelihatan perkasa. cahaya yang memancar dan sudut pandang yang rendah semoga akan lebih menampilkan keperkasaannya






    Results from the burning process: after three hours pots will look red.

    Hasil dari pembakaran gerabah setelah tiga jam akan terlihat kemerahan.







    The turnover and transport processes forthe  traditional communities are still done by using the bike as a mean of transportation. As seen in this photo,  a mother carrying the  potteries by using her  bicycle. in addition to reducing air pollution citizens are willing to use the bike ... evidenced by their daily life that feels the  light and earth without being in fear of pain.

    proses pejualan dan pengangkutannya pun untuk masyarakat tradisional masih mempergunakan sepeda sebagai andalan. terlihat dalam foto ini seorang ibu mengangkut hasil gerabahnya dengan mempergunakan sepeda. selain mengurangi polusi udara di pekotaan juga kesehatannya lebih terjaga dengan mempergunakan sepeda... terbukti dengan hidup kesehariannya yang terasa ringan dan bersahaja  tanpa di takuti rasa sakit.



    subsequent to this text and the photographs you can depict the struggle and courage of the artisans at the village of Kasongan who live a life with simplicity and environmentally friendly .....
    we can not force them to change their lifestyle or the way they burn, processing, transporting, and sell their products .....we should be proud of them, and respect them for their efforts..


    best regards
    3 joko

    if you want to know more with my photos as well as how I did edit in photoshop, I'm willing to answer to everyone who may ask it


    selanjutnya dengan tulisan dan foto-foto ini bisa menggambarkan perjuangan dan     keperkasaan para pengrajin di desa Kasongan yang ramah lingkungan dan hidup dengan kesederhanaannya.....
    kita tidak bisa memaksa untuk merubah gaya hidup mereka atau cara mereka membakar, mengolah, mengangkut serta memperjual belikannya.....
    kita patut berbangga, dan hormat dengan kesahajaannya....

    salam terbaik
    3 joko


    jika ingin mengetahui lebih dengan foto-foto saya juga bagaimana saya melakukan edit di photoshop, bisa di buka




    Photos & texts copyright by Tri Joko. All rights reserved.


    PS : Tri Joko is a BPPROJECT contributor and he offers his articles to BPP for free and for the shake of our audience.

    We understand that the translation of his texts from his language to the english language is not the best, but we think it is more essential to let our guests write such wonderful articles for BPP, even if they don't speak and write english fluently. The amazing photos of Tri Joko, speak for themselves and he who is willing to understand his texts, he will find in his words the substance of his beautiful country.



    No comments:

    Post a Comment